Diskominfo dan Jurnalis Bangka Barat Studi Tiru ke Palembang

WARTABANGKA.ID, PALEMBANG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bangka Barat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Diskominfo Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Kunjungan ini digelar pada Kamis (30/10) tadi pagi.

Kegiatan ini menggandeng awak media dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Barat dan pewarta dari berbagai organisasi lainnya. Dalam kunjungan studi tiru itu, rombongan disambut dengan hangat oleh pegawai dari Diskominfo Kota Palembang.

Ahli Muda Pranata Humas, Febriansyah menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran kepala dan sekretaris Diskominfo Kota Palembang. Hal ini dikarenakan keduanya ada kesibukan lain. Karena itu mereka menitipkan salam kepada rombongan dari Bangka Barat.

“Kalau dari internal ini kita Pak dibantu dengan 29 orang yang membawahi media center. Ada 10 orang bertugas mengambil foto, 6 orang tugasnya itu video dan sisanya peliputan kegiatan di Pemkot Palembang setiap harinya,” ujar Febriansyah dalam keterangannya.

Puluhan orang ini, sebut dia, terdiri dari tenaga PPPK paruh waktu, outsourcing dan lainnya. Hasil liputan, dokumentasi foto dan video nantinya akan dikirim ke awak media yang menjalin kerja sama dengan Diskominfo Palembang. Total media yang bekerjasama ada ratusan.

“Untuk media daring itu ada 150, TV itu 7, cetak 30 dan radio 5. Media ini Pak kadang bisa jadi kekuatan dan momok. Kalau kuenya banyak enak kita aturnya, ini kadang sedikit. Makanya kita batasi dengan pola kerja sama medianya itu harus verifikasi Dewan Pers,” ujarnya.

“Kemudian perusahaan pers-nya PKP dan pakai CV. Sebelum kerja sama, kita rekap dulu pengajuan yang masuk. Kita bagi anggarannya untuk media online, cetak, TV, baru negosiasi. Pola kerja sama ini ada payung hukumnya yaitu Perwali, syaratnya sudah jelas,” ujarnya.

Sistem kerja sama dengan media, kata dia dilakukan pada E-Katalog. Nantinya perusahaan pers lakukan penawaran di E-Katalog. Ketika semua syarat yang diatur sudah dipenuhi dan berdasarkan Perwali, Diskominfo Kota Palembang baru menyetujui perjanjian kerja sama.

Sementara, Kabid Pemberdayaan TIK dan Kehumasan dari Diskominfo Bangka Barat, Meidiyan, mengapresiasi sambutan hangat dari pegawai Diskominfo Kota Palembang. Ia mengatakan, memang, pihaknya perlu banyak belajar dalam membangun hubungan kemitraan dengan perusahaan pers.

“Pertama kami mohon maaf Pak Kadis belum bisa hadir karena ada kegiatan MTQ di kita Pak. Di sini kita bawa 4 sampai 5 orang dari bidang TIK dan awak media yang bekerjasama dengan kita. Tujuannya kita ingin silaturahmi, belajar dalam pengelolaan kerja sama media,” katanya.

Menurutnya, di tengah perkembangan media massa yang pesat saat ini, pola kemitraan dengan perusahaan pers harus dibangun dengan baik. Baik dari sisi penganggaran, sistem kerja sama dan payung hukum yang membawahi sehingga tidak melanggar peraturan.

Hal senada juga disebutkan Ketua PWI Bangka Barat Husni. Ia menuturkan, kunjungan ini melibatkan Diskominfo dan 9 orang awak media yang menjalin kerja sama. Dengan datang ke Diskominfo Palembang, ia ingin lebih dalam terkait sistem kerja sama pemberitaan.

“Karena di kita itu Pak ada sekitar 27 media yang bekerjasama dengan Dinas Kominfo. Kesempatan studi tiru ini akan kami bawa nantinya ke Babar. Mudah-mudahan tahun depan bisa selesai Perbup untuk mengatur metode kerja sama,” kata Husni.

“Cuma yang kami ingin lebih gali di sini regulasinya bagaimana. Apalagi Kota Palembang, banyak wartawannya. Itu bagaimana juga mengaturnya agar visi dan misi bisa sejalan dengan Pemkot Palembang. Namun tidak membatasi ruang gerak awak media,” jelas Husni.

Setelah itu, Diskominfo Bangka Barat dan PWI serta awak media lainnya melakukan kunjungan ke Sekretariat PWI Sumsel. Kedatangan rombongan disambut oleh Ketua PWI Sumsel, Kurniadi dan jajaran pengurus. Selain silaturahmi, banyak hal yang dibahas pada pertemuan itu.

Mulai dari bagaimana peran organisasi menyikapi perkembangan perusahaan pers yang tak terbendung. Kemudian pola kemitraan dengan pemerintah dan swasta. Serta kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PWI untuk menyortir media dan wartawan abal-abal di lapangan. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *