Bank Indonesia Tingkatkan Kompetensi Petani se-Bangka Belitung Melalui Kegiatan Capacity Building dan Benchmarking di Jawa Timur

WARTABANGKA.ID – Bank Indonesia secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil searah dengan target inflasi nasional yakni di kisaran 2,5±1%.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Babel Rommy S Tamawywy mengatakan Sinergi dan koordinasi bersama Pemerintah Daerah pun terus dilakukan baik melalui pelaksanaan kegiatan High Level Meeting (HLM), capacity building bagi TPID, pelaksanaan program Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah se-Bangka Belitung, fasilitasi distribusi pangan bahkan turut mendukung implementasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dan program strategis pengendalian inflasi lainnya.

Namun demikian, tidak cukup sampai disitu, Bank Indonesia juga memiliki perhatian khusus untuk meningkatkan kapasitas para petani yang tidak terbatas pada teori, namun juga kunjungan ke lapangan. Bank Indonesia menyadari bahwa petani memiliki peran yang sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Oleh karena itu, Bank Indonesia menginisiasi kegiatan capacity building dan benchmarking ke Provinsi Jawa Timur bagi petani se-Bangka Belitung pada tanggal 14-15 Oktober 2025, dan Kegiatan ini turut diikuti oleh 15 orang petani berbagai komoditas penyumbang inflasi daerah diantaranya petani padi, cabai dan bawang merah,”ujarnya.

Adapun kegiatan Capacity Building dan Benchmarking Petani Bangka Belitung dilaksanakan di beberapa Klaster Local Champion Provinsi Jawa Timur, diantaranya:
1. Kelompok Tani Sumber Makmur, Desa Miru, Kecamatan Sekarang Provinsi Jawa Timur. Di kelompok tani ini petani Bangka Belitung mendapatkan berbagai ilmu penting terkait budidaya padi.

2. Kelompok Tani Harum Tani, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar Provinsi Jawa Timur. Di kelompok tani ini petani Bangka Belitung mendapatkan ilmu penting terkait seluruh tahapan proses budidaya cabai dimulai dari pembibitan, pengolahan lahan, pindah tanam, perawatan, pemupukan dan pengairan, pengendalian terhadap hama dan penyakit hingga panen, pemasaran dan inovasi dari hasil panen.

3. Kelompok Tani Luru Luhur, Desa Sukorejo, Provinsi Jawa Timur. Di kelompok tani ini petani Bangka Belitung mendapatkan ilmu penting terkait budidaya bawang merah.

Rommy S Tamawywy mengharapkan melalui pelaksanaan kegiatan capacity building dan benchmarking ini, semua ilmu yang diterima dapat diterapkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, dampak dari kegiatan capacity building dan benchmarking akan turut membangun model ekosistem pertanian yang tangguh, efisien dan ramah lingkungan dalam mendukung ketahanan pangan di Bangka Belitung,”pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *