WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Sejumlah dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) melakukan rapat koordinasi membahas tindak lanjut aduan masyarakat Desa Batu Betumpang terkait insiden induksi petir yang diduga berasal dari menara BTS milik PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Rapat berlangsung di Kantor Dinas PMPPTSP dan dihadiri perwakilan dari Dinas Kominfo, Dinas PUPR, serta unsur pemerintah desa setempat.
Plt. Kepala Dskominfo Basel Yuri Siswanto mengatakan, dalam hal ini Pemkab mendesak pihak perusahaan untuk segera menindaklanjuti dampak insiden yang menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga.
“Langkah itu diambil sebagai tindak lanjut atas keluhan masyarakat. Kita minta PT Mitratel segera menyelesaikan kompensasi atas kerugian yang dialami warga sesuai dengan kesepakatan yang pernah dicapai. Kita tahu, pihak perusahaan sebelumnya sudah turun ke lapangan dan melakukan survei bersama aparat desa serta polsek, namun progresnya belum menunjukkan hasil nyata,” kata Yuri, Rabu (23/4).
Ia menegaskan, jika dalam waktu dekat belum ada langkah konkret dari pihak perusahaan, maka Pemkab akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.
“Melalui Dinas PMPPTSP, Pemkab sudah melayangkan surat resmi untuk memfasilitasi penyelesaian. Namun jika belum juga ada tindak lanjut, tentu akan kita ambil langkah lain. Kita berharap masalah ini cepat selesai, dan ke depan, risiko serupa dapat diminimalisir dengan sistem perlindungan yang lebih baik,” tambahnya.
Selain itu, Yuri juga mengatakan, meskipun keberadaan BTS penting untuk akses komunikasi masyarakat, perusahaan penyedia layanan tetap harus bertanggung jawab atas dampak operasionalnya terhadap lingkungan sekitar.
“Pemkab tentu mendukung penyediaan jaringan telekomunikasi, tapi ketika ada dampak kepada warga, perusahaan harus hadir dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (Ang)
