Meski Royalti Timah Bertambah, Eddy Iskandar: Harus Ada Langkah Lain Tutupi Defisit

Wakil Ketua DPRD Babel, Eddy Iskandar

WARTABANGKA.ID – Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel) Eddy Iskandar menyampaikan beberapa hal penting yang akan dilakukan DPRD dan Pemprov dalam waktu dekat di tengah terpuruknya ekonomi dan defisit anggaran Pemerintah Provinsi Babel sebesar Rp271 miliar.

Eddy mengatakan ada kabar gembira dengan adanya perubahan PP 26 tahun 2022 yang mengatur tentang pendapatan negara di bidang ESDM. Babel yang sebelumnya hanya mendapat royalti dari timah 3 persen ke depan bisa mendapat royalti sekitar 5 hingga 7,5 persen.

“Hal yang mengembirakan ada perubahan PP 26 tahun 2022 tentang pendapatan negara di bidang ESDM. Dengan demikian ada perubahan tarif royalti kalau sebelumnya 3 persen maka dengan harga mineral sekarang ini diperkirakan royalti kita bisa menjadi 5 hingga 7,5 persen dan tentu ini akan ada tambahan pendapatan untuk daerah kita,” ujarnya.

Eddy juga mengungkapkan dengan adanya tambahan royalti tentu dapat menutup defisit anggaran pemerintah daerah, dan untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut DPRD dan Pemprov Babel juga akan melihat potensi – potensi yang lain yang dapat menambah pendapatan untuk daerah.

“Langkah berikutnya kita akan melihat potensi – potensi lain termasuk pengelolaan aset-aset daerah yang bisa kita berdayakan. Kemudian hal penting juga yang akan dilakukan oleh DPRD dan pemprov yaitu segera membahas pembangunan daerah (RPJMD) yang harus disesuaikan dengan visi misi gubernur terpilih sebagai acuan pembangunan lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Politisi Partai Golkar ini juga menuturkan meskipun saat ini pendapatan Provinsi Bangka belitung tidak mencapai target, pihaknya bersama eksekutif akan mencari lagi potensi apa yang bisa digali dan langkah apa yang harus dilakukan.

“Pendapatan kita kan tidak mencapai target, tentu akan dilihat potensi mana lagi untuk mencukupi pendapatan tersebut tetapi kalau tidak tercukupi sehingga harus ada yang dikurangi dari perbelanjaan, apakah belanja rutin, apakah belanja berkaitan dengan penghasilan, kegiatan yang tidak penting, itu mungkin yang kita tunda dulu untuk menutupi defisit,” pungkasnya. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *