Tren Kejahatan di Wilayah Hukum Polres Bangka Selatan Meningkat Sepanjang 2024

WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Sepanjang tahun 2024, tren kasus kejahatan di wilayah hukum Polres Bangka Selatan (Basel) mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Bangka Selatan, AKBP Trihanto Nugroho didampingi seluruh PJU dalam press release akhir tahun yang digelar di Aula Wira Pratama, Senin (30/12).

Kapolres Trihanto mengungkapkan bahwa beberapa jenis kasus mengalami kenaikan signifikan seperti pada kasus kejahatan konvensional mulai dari curat, penganiayaan, curanmor, persetubuhan terhadap anak di bawah umur hingga pencurian.

“Sepanjang 2024 kejahatan konvensional menunjukkan peningkatan signifikan, dari 83 kasus pada 2023 menjadi 137 kasus di tahun ini. Di antaranya, tercatat kasus curat dari 17 kasus menjadi 21 kasus, kasus penganiayaan dari 12 menjadi 20, kasus pencurian kendaraan bermotor dari 5 menjadi 17, kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur dari 5 kasus menjadi 14 kasus, sedanhkan kasus pencurian ada 12 kasus,” katanya.

Menurut AKBP Trihanto, peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius Polres Basel, dengan terus berupaya meningkatkan langkah preventif dan represif untuk menekan angka kriminalitas.

“Seperti, beberapa program patroli dan pengamanan telah ditingkatkan, terutama di wilayah yang dianggap rawan,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga memaparkan, isu narkoba juga tercatat peningkatan jumlah tersangka dari 53 menjadi 60 orang pada 2024, dengan barang bukti sabu yang disita mencapai 266,34 gram, naik dari 203,55 gram pada tahun sebelumnya.

“Kendati jumlah ungkap kasusnya turun dari tahun sebelumnya dari 47 kasus turun jadi 44 kasus, tetapi capaian barang bukti tahun ini untuk narkotika jenis sabu meningkat. Selain sabu barang bukti pil ekstasi juga meningkatkan dari 5 butir menjadi 55 butir, dan juga pada pil lainnya jenis tramadol tahun lalu itu nihil tetapi tahun ini ada sebanyak 50 butir pil. Artinya pemberantasan narkoba tetap menjadi prioritas utama kami,” katanya..

Kemudian, untuk kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) juga alami kelonjakan, dari 4 kasus pada 2023 menjadi 20 kasus pada 2024. Kapolres menyebut ini sebagai alarm sosial yang harus segera diatasi melalui pendekatan yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

“Tentunya dalam hal ini bukan hanya tugas polisi, tetapi perlu tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Sementara di bidang lalu lintas, meski jumlah kecelakaan turun dari 47 menjadi 38 kasus, korban meninggal dunia tetap menjadi sorotan, meski berkurang dari 23 menjadi 10 jiwa. Menurut dia, kecelakaan lalu lintas sebagian besar disebabkan oleh human error.

“Sedangkan, untuk pelanggaran lalu lintas juga mengalami peningkatan. Jumlah tilang bertambah dari 940 pada 2023 menjadi 1.207 pelanggaran pada 2024. Polres Bangka Selatan berkomitmen untuk lebih masif dalam melakukan sosialisasi dan penindakan demi mewujudkan budaya berlalu lintas yang lebih baik artinya dukasi dan penegakan hukum akan terus kami tingkatkan,” katanya.

Terakhir, Polres juga mencatat peningkatan kasus illegal mining dari 10 menjadi 15 kasus pada 2024. Kegiatan ini tentunya merugikan negara secara signifikan, sehingga menjadi fokus utama pemberantasan di sektor kekayaan negara.

“Selain itu, Polres Bangka Selatan di tahun 2024 ini 1 kasus korupsi juga berhasil diungkap pada tahun ini,” pungkasnya. (Ang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *