WARTABANGKA.ID – Perayaan HUT Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep Babel) ke-24 menjadi salah satu momentum penting bagi Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi.
Pasalnya, Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi telah resmi menunjuk ‘Nahkoda’ baru pasca wafatnya Dharma Sutomo.
Diketahui dalam rapat internal Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi yang berlangsung di Manggar, Kabupaten Belitung Timur pada Jumat (29/11) kemarin malam, H Muhtar Motong terpilih secara aklamasi untuk menggantikan Dharma Sutomo.
Sementara ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran informasi ini, H Muhtar Motong turut membenarkannya. Ia pun turut berterimakasih kepada seluruh rekan yang telah mempercayakan amanah besar tersebut kepada dirinya.
“Saya bersyukur dan berterimakasih kepada para sahabat, kawan-kawan yang telah berjuang melahirkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, artinya merekalah yang memberikan mandat dan amanah kepada saya untuk menjadi ketua Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi Bangka Belitung periode 2023-2027,” kata Muhtar kepada sejumlah wartawan, Sabtu (30/11).
Pada momen ini, Muhtar menegaskan, bahwa Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi tidak akan pernah selesai, hal itu dikarenakan orang-orang yang tergabung dalam forum dimaksud akan tetap mengisi pembangunan disegala sektor di Negeri Serumpun Sebalai termasuk dari sisi moralitas, ekonomi, hingga kesejahteraan bagi masyarakatnya.
“Artinya mereka jangan diragukan lagi soal militansi, adapun bagaimana masa depan generasi Bangka Belitung tentu mereka paling militan. Kerja bukan atas nama negara tapi atas nama moral, ini martabatnya lebih tinggi, itulah Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi,” ungkapnya.
Oleh karna itu dibawah kepempimpinannya ini, H Muhtar Motong bersama anggota forum akan segera melakukan pertemuan dengan para Gubernur dan instrumen lain seperti Forkopimda Babel guna menyampaikan pemikiran-pemikiran untuk menjadikan Bangka Belitung lebih baik lagi di masa yang akan datang.
“Saya ingin memberikan pikiran yang akan akan kita diskusikan dengan mereka nantinya bahwa Negeri ini bukan hadiah, negeri ini bukan pemberian tapi ada perjuangan disana, ada fase-fase untuk lahirnya Bangka Belitung,” tegas dia.
“Sekali lagi negeri ini bukan hadiah tapi ada perjuangan, makanya semoga pemahaman ini sampai ke instrumen-instrumen lain sehingga dapat menjadi cinta dan sayang terhadap negeri Bangka Belitung, karna apa? kita ingin hidup sejuta tahun di Provinsi Babel,” tegas Muhtar lagi.