WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait verifikasi kematian maternal dan fertilitas remaja usia 10 -19 Tahun, Rabu (20/11).
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda Basel itu, sekaligus dalam rangka untuk persiapan uji coba Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) di tahun 2025 dimana Kabupaten Bangka Selatan masuk dalam 3 Kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kepala Subbagian umum BPS Basel Imam Hidayat mengatakan, bahwa Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) bagaimana tujuan utamanya mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus penduduk.
Dimana, menurut dia, bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) telah lima kali melakukan SUPAS, yaitu tahun 1976, 1985, 1995, 2005 dan 2015. SUPAS 2025 merupakan SUPAS keenam yang akan dilaksanakan BPS.
“Dalam rangka persiapan SUPAS Tahun 2025, diadakan Uji Coba SUPAS 2025 pada tiga kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Yaitu pada Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Blitar, dan Kota Makasar. Kabupaten Bangka Selatan telah melaksanakan rangkaian kegiatan Uji Coba SUPAS 2025 dari mulai persiapan, pelatihan innas, pelatihan petugas, pendataan lapangan, hingga evaluasi,” katanya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan, kata dia, uji coba SUPAS 2025, Direktorat statistik kependudukan dan ketenagakerjaan BPS RI melakukan perbaikan mekanisme pada tahapan verifikasi dan pengumpulan data.
“Jadi terkait dengan indikator kematian maternal dan fertilitas remaja usia 10-19 tahun yang masuk dalam 45 Indikator Utama Pembangunan Nasional (RPJMN dan RPJPN) dan pemenuhan target SDGS. Oleh karena itu diadakanlah Focus Group Discussion dengan mengundang perwakilan dinas serta pejabat yang terkait,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bappelitbangda Basel Herman, Kepala Kantor Kemenag Basel H. Jamaludin, Plt. Kepala Diskominfo Basel Yuri Siswanto, perwakilan DKPPKB Basel, Tim Uji Coba Supas 2025 Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI dan UNFPA, Tim Statistik Sosial BPS Babel, Tim Statistik Sosial BPS Basel serta tamu undangan lainnya. (Ang)
