WARTABANGKA.ID, KOBA – Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka Tengah (Dinsos PMD Bateng), Padlillah mengungkapkan indeks desa membangun dari tahun 2021 hingga 2024 cukup banyak mengalami perubahan status.
“Tahun 2023, sudah ada 22 desa berstatus mandiri dan tahun 2024 status desa mandiri sudah bertambah hingga 46 desa di Kabupaten Bangka Tengah, selebihnya merupakan desa maju,” kata Padlillah, Rabu (6/11).
Menurut dia, desa mandiri dan maju mempunyai kelebihan tersendiri yang diperoleh pemerintah desa (Pemdes) terkait dengan dana desa, seperti sering mendapatkan dana bantuan alokasi kinerja.
Selain itu, mendapatkan dana tambahan dan diberikan kemudahan dalam proses pencairan dana bagi desa mandiri.
“Kalau status desa maju, harus melalui tiga tahapan pencairan dana desa yang diberikan pemerintah pusat. Kalau desa mandiri cuma dua tahap saja, karena satu tingkat di atas desa maju,” ucapnya.
Target kementerian desa adalah memaksimalkan seluruh desa di kabupaten/kota se-Indonesia menuju ke desa mandiri.
Padlillah bersyukur, semenjak 2021 di Kabupaten Bangka Tengah, dari total 56 desa tidak ada lagi yang berstatus tertinggal atau berkembang, karena semuanya sudah maju dan mandiri.
“Tujuannya memberikan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di desa. Tugas pemdes bagaimana mengelola APBDes yang ada harus membangun dan prioritas masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini desa-desa yang ada di Kabupaten Bangka Tengah sedang giat membangun, seperti fokus berlomba menjadi desa ketahanan pangan, desa wisata dan desa digital.
“Desa mandiri ini di Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Tengah progresnya adalah yang terbesar, semoga desa mandiri ini semakin bertambah,” tutupnya. (**)