WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sugito menghadiri panen raya padi di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Selasa (15/10).
Dalam acara tersebut, Pj gubernur bersama Pjs Basel Dr. Elfin Elyas memanen langsung dengan menggunakan dua unit kendaraan alat panen jenis combain.
Tampak hadir pula Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Babel, Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi, Forkopimda, petani Rias, perangkat desa dan tamu undangan lainnya.
“Panen raya ini sebagai salah satu bentuk upaya ketahanan pangan, dan setelah saya tahu ternyata padi di Desa Rias ini bukan hanya untuk Basel saja, tetapi juga di jual ke daerah lainnya di Babel,” kata Pj Gubernur Sugito.
Ia mengatakan, pihaknya bersama – sama dengan jajaran Kementan juga akan mengupayakan bukan hanya pada saat produksi saja, tetapi bagaiman mengupayakan pasca produksi padi.
Selain itu, pihaknya juga akan mulai menggerakkan para generasi pemuda agar menjadi petani milenial, karena dengan potensi yang bagus ini sangat disayangkan kalau sampai kehilangan generasi, sehingga perlunya memberikan edukasi.
“Sangat disayangkan sekali kalau tidak diberikan edukasi kepada pemuda ini, agar mau menjadi petani yakni para petani milenial,” ujarnya.
Diakuinya, pertanian ini sangat menjanjikan sekali pada perekonomian, transformasi ekonomi sangat di butuhkan sehingga dengan adanya pertanian sebagai ketahanan pangan, tentunya ekonomi bisa perlahan membaik.
Selain itu, pihaknya juga meminta teman-teman di dinas agar memetakan dimana saja titik – titik potensi untuk pertanian, dan pihaknya juga sudah melakukan tata ruang wilayah dan sudah diperdakan dimana saja yang masuk dalam potensi perspektif untuk pertanian.
“Semoga kedepannya para generasi milenial ini bisa menjadi petani milenial, karena potensi pertanian ini sangat besar sekali, dan juga menjadi salah satu program ketahanan pangan,” katanya
Sementara itu Pjs Bupati Basel Dr. Elfin Elyas mengatakan, saat ini pihaknya mempunyai target antara 5 – 6 ton perpetak sekali panen, dan pihaknya juga mempunyai keinginan dalam setahun sawah Rias bisa melakukan 3 kali panen.
Mengenai petani milenial ini, pihaknya juga meminta bantuan dari provinsi beserta pusat mengingat kemampuan finansial daerah ini sangat terbatas, sehingga seperti kata pak Pj gubernur, para milenial ini perlu diberikan edukasi mengenai potensi besar di dunia pertanian ini.
“Mari bersama – sama antara pemprov serta pemerintah pusat agar apa yang menjadi program ketahanan pangan dan menciptakan petani milenial ini bisa terealisasi,” pungkasnya. (Ang)