WARTABANGKA.ID, KOBA – Tim gabungan kembali menertibkan tambang ilegal di kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pada Sabtu (12/10).
Pantauan wartawan di lokasi, ratusan ponton nampak masih terparkir, bahkan pada saat tim tiba di lokasi masih terlihat ada aktivitas tambang di kawasan Kenari dan sekitar. Setelah diberikan imbauan oleh tim gabungan, barulah para penambang membongkar ponton secara mandiri.
“Sejak tadi pagi, kita kembali besinergi dengan stakeholder terkait, termasuk PT Timah dan Forkopimda untuk melakukan penertiban di lokasi tambang ilegal kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk. Sementara ini, para penambang masih berproses melakukan pembongkaran ponton,” ucap Kapolres Bateng, AKBP Pradana Aditya Nugraha.
Aditya juga menjelaskan, pihaknya tidak akan melakukan penertiban lagi dan ini adalah kali terakhir.
“Kita tidak akan melakukan penertiban lagi, karena sudah tiga kali melakukan penertiban, ini adalah kali terakhir, berikutnya langsung penegakkan hukum,” jelasnya.
Pihaknya hingga saat ini masih memberikan waktu bagi para penambang untuk melakukan pembongkoran ponton secara mandiri hingga Minggu (13/10).
“Kita beri waktu pembongkaran ponton hingga semuanya selesai dibongkar dan sampai malam kita akan bertahan di sini,” ungkapnya.
“Kalau sampai besok masih ada yang belum dibongkar, otomatis kita akan melakukan tindakan terukur, seperti pembongkaran paksa, baik itu dengan penggunaan alat,” sambungnya.
Ia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum ada menahan pihak manapun dan masih melakukan upaya persuasif.
“Untuk saat ini, belum ada pihak manapun yang kita amankan dan kita masih melakukan upaya persuasif, karena ponton dan alat tambang ilegal milik penambang ini memiliki nilai material, ada harganya,” tuturnya.
“Jadi tetap kita berikan kesempatan membongkar sendiri, sedangkan bagi yang membandel kita berikan upaya tegas,” tambahnya.
Ia mengimbau, agar para penambang tidak lagi membandel, karena status wilayah Merbuk dan sekitar harus WO terlebih dahulu, artinya tidak ada aktivitas atau kosong.
“Kami imbau bagi para penambang agar wilayah ini statusnya WO dulu, karena informasinya ada pihak-pihak yang akan diberikan hak untuk melakuan pengelolaan, jadi mari sama-sama menjaga area ini steril dari aktivitas tambang ilegal dan saya yakinkan kepada jajaran upaya serupa juga akan kita lakukan di tempat lainnya,” tutupnya. (**)