WARTABANGKA.ID, KOBA – PT Timah menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral bersama Forkopimda Bangka Tengah dalam rangka persiapan penambangan timah di Desa Batu Beriga di Aula Rupattama Polres Bangka Tengah, Jumat (11/10).
Dalam rakor itu, pihak PT Timah memaparkan rencana kerja operasi produksi pada Laut Beriga sudah memiliki izin usaha jasa pertambangan (IUP) DU -1584 yang disahkan pada 8 April 2010 dan Perda No. 3 Tahun 2020.
Kegiatan operasi penambangan PIP direncanakan pada 14 Oktober 2024, dengan perencanaan Life of Mine (LOM) selama 3 tahun, kemudian ada 65 unit yang akan diturunkan dengan potensi kurang lebih 4.000 ton.
Menurut pihak manajemen PT Timah, jumlah pekerja tiap ponton adalah sebanyak 5 orang dan tiap ponton ada pekerja asli warga Beriga, kemudian dampak aktivitas tambang nanti akan dikelola dan diinformasikan secara terbuka.
PT Timah memaparkan total realisasi CSR Batu Beriga Tahun 2023-2024 sebanyak Rp906.500.000 dan rencana CSR ke depan di wilayah Beriga, melakukan pengembangan budidaya rumput laut dan garam.
Sementara, Plt Bupati Bangka Tengah, Era Susanto menyampaikan 3 hal yakni apa yang bisa ditawarkan PT Timah kepada masyarakat Batu Beriga, kemudian pemerintah daerah tidak bisa melarang PT Timah melakukan aktivitas di Beriga dan berkeinginan agar tidak ada konflik.
“Sepatutnya kepada PT Timah selesaikan masalah masyarakat yang kontra dan apa yang bisa PT Timah tawarkan kepada masyarakat Desa Beriga,” ucap Era.
Menurutnya, Pemkab tidak punya hak untuk melarang, karena bagian pertambangan ranahnya provinsi dan pusat.
“Kita tidak ada dinas pertambangan, jadi kami mengikuti saja, tidak bisa melarang, coba tawarkan kerja sama strategis ke masyarakat, selain itu saya berharap tidak ada konflik dan ini harapan kita semua, baik pemkab maupun aparat dan unsur lainnya, karena yang berhadapan dengan kita adalah masyarakat,” jelasnya.
“Kalau tawaran PT Timah bagus, pasti masyarakat bakal mengiyakan, tapi jika tawarannya saja tidak bagus, maka tidak akan pernah selesai,” sambungnya.
Sementara itu, Perwakilan PT Timah, Sigit Prabowo mengatakan pihaknya memang memiliki rencana penambangan di Beriga, namun masih memastikan kondisi kamtibmas kondusif.
“Memang kita punya rencana, tapi lihat kondisi dulu, kalau dirasa oke baru dijalankan, yang mana kondisi dari PT Timah sudah siap dengan rencana awal masing-masing perusahaan maksimal 2 ponton,” ujar Sigit.
Terkait ada 13 CV dengan 65 unit, pihaknya mengatakan ke depan masing-masing CV tersebut bisa menurunkan 5 ponton.
“Itu rencana kita dan akan tetap melibatkan masyarakat, kita akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih kontra,” tuturnya.
“Pro kontra itu hal biasa, ini masih proses, kita akan terus bersinergi mengawal penambangan di Batu Beriga,” tutupnya. (**)