WARTABANGKA.ID, KOBA – SMP Negeri 1 Koba dengan mengembangkan mekanisme alarm dini melalui program Kanti Bekisah untuk mengantisipasi kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
“Alarm dini ini kami buat dengan program Kanti Bekisah sebagai bentuk dukungan psikologis bagi anak-anak yang bermasalah, seperti ketika anak menjadi korban bullying ataupun kasus lainnya, namun belum mampu bercerita kepada keluarga dan guru, maka bisa bercerita dengan teman yang dipercayanya,” ucap Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani pada Kamis (10/10).
Menurutnya, teman Kanti Bekisah ini akan menjadi penghubung dan jembatan, agar anak ini mendapat penanganan dari kasus yang dihadapinya. Hana menjelaskan, program Kanti Bekisah bukan untuk mencari solusi ataupun memecahkan masalah, tetapi sebagai penghubung anak-anak yang memiliki kasus kekerasan ataupun korban bullying dengan guru yang bisa dipercaya ataupun orangtuanya.
“Tindakan kekerasan dan bullying pasti ada dan program Kanti Bekisah menjadi upaya kita mencegah terjadinya kasus kekerasan dan bullying di SMPN 1 Koba,” jelasnya.
Menurut Hana, program Kanti Bekisah ini sudah pihaknya laksanakan sejak 5 tahun yang lalu.
“Sejak kita terapkan, angka kekerasan dan bullying di SMPN 1 Koba berkurang dan kita memiliki datanya tiap tahun,” ujarnya.
Ia berharap, orang tua dan guru lebih peduli serta lebih memperhatikan kondisi-kondisi anak.
“Anak korban bullying ini bisa dicermati dan dipelajari, jadi tindakan korban dalam keseharian pasti tidak seperti biasanya dan memang harus ada kerjasama yang kuat antara orangtua, guru dan pihak sekolah untuk melakukan tindakan pencegahan bullying disekolah secara konsisten dan terus-menerus,” tutupnya. (**)