WARTABANGKA.ID, KOBA – Pelaksana Tugas Bupati Bangka Tengah (Bateng), Era Susanto mengakui kondisi perekonomian di wilayahnya sedang tidak baik-baik saja. Hal ini berimbas pada naiknya angka kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2022 angka kemiskinan di Bateng sebesar 4,86% atau sebanyak 9,6 ribu jiwa, kemudian meningkat pada tahun 2023 menjadi 5,29% atau sebanyak 10.56 ribu jiwa dan kembali naik di tahun 2024 menjadi 5,94% atau 12.04 ribu jiwa.
“Memang ada kenaikan angka kemiskinan dari tahun 2022 dan kita akui keadaan ekonomi sekarang lagi kacau balau, carut marut, lapangan pekerjaan tidak ada, jadi memang sebenarnya banyak hal yang terjadi di tahun 2024 ini, sehingga berdampak pada naiknya angka kemiskinan,” ucap Era, Selasa (8/10/2024).
Era mengatakan, penanggulangan kemiskinan adalah tugas bersama, baik itu unsur pemerintah maupun luar pemerintah.
“Hanya saja selaku pemerintah daerah kita harus melihat, turun ke lapangan, agar penurunan kemiskinan ini bisa dilaksanakan dengan tepat sasaran, sehingga mereka tersentuh ataupun mereka terbantu kalau pejabatnya turun ke lapangan,” ujarnya.
“Saya pikir mereka juga pasti menunggu kita, bantuan yang ada harus tepat sasaran, harus ke lapangan, gak boleh di kantor terus, mari bersama-sama untuk memberantas garis kemiskinan,” tambahnya.
Ia juga berkeinginan, agar masyarakat sejahtera dalam semua aspek, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.
“Sejahtera ini, tolak ukurnya ekonomi harus baik, kesehatan baik, infrastruktur harus baik, pendidikan harus baik dan memang banyak hal yang menjadi PR untuk kita,” ungkapnya.
Ia berharap, ke depannya Pemerintah Bateng lebih baik lagi dan ini harapan kita semua.
“Tugas pemerintah harus memberi lapangan pekerjaan, kami tidak berharap masyarakat datang ke kita dan bertanya ‘Pak ada honorer dak’, apalagi kerja bukan hanya pemerintahan, tapi swasta juga bisa, munculkan investasi dan pemerintah itu sendiri harus menciptakan lapangan pekerjaan,” tutupnya. (**)