WARTABANGKA.ID, PANGKALPINANG – Netralitas aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menjadi isu strategis pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.
Dalam sosialisasi pengawasan kolaborasi sejumlah pihak tersebut, di Swiss-Belhotel, Selasa (1/10), Ketua Bawaslu Babel EM Osykar menyampaikan antusiasme kehadiran undangan menandakan keinginan yang besar untuk menjaga netralitas dalam pesta demokrasi tahun ini.
“Alhamdulillah hari ini antusias peserta luar biasa, dapat kita lihat undangan semuanya hadir sesuai yang kita undang. Berarti mereka sudah ada keinginan untuk berkolaborasi dan menjaga netralitas dalam Pemilihan Serentak 2024 dan juga untuk menjaga kondusivitas hingga tahapan pungut hitung 27 November 2024,” kata Osykar.
Dilanjutkannya, untuk mencegah dugaan pelanggaran, tentunya kepala desa, ASN, TNI dan Polri ada payung hukum tersendiri. Karenanya, Bawaslu Babel berkewajiban untuk mengingatkan netralitas dalam Pilkada 2024.
“Jadi memang mereka ini salah satu lembaga yang diakui dalam undang-undang dan kami juga sebagai penyelenggara wajib untuk menyampaikan informasi kepada mereka. Baik itu hak dan kewajiban mereka dan juga batasan-batasan yang mereka harus ketahui dalam perhelatan pesta demokrasi 2024. Sebagaimana yang kami sampaikan kemarin saat launching indeks kerawanan pemilu, Pilkada 2024, netralitas ASN, TNI Polri dan kepala desa ini menjadi salah satu indikator yang menjadi pengawasan melekat kami. Menjadi isu strategis yang menjadi fokus pengawasan kami, ya netralitas ini salah satunya,” tuturnya.
“Dan juga kami harapkan pada masa kampanye, baik itu masa kampanye dan nanti masa tenang dan pungut hitung, kami mengajak mereka untuk berkolaborasi dalam melakukan pengawasan,” imbuhnya.
Selain itu kata Osykar, pihak yang terundang dapat berfungsi untuk meningkatkan angka partisipasi Pilkada 2024.
“Dengan menginformasikan semua tahapan di pilkada dan juga makna dari esensi dari pesta demokrasi ini sendiri. Mereka kan punya wilayah, jadi setiap wilayah itu pasti masyarakatnya harus digerakkan untuk berpartisipasi. Karena indikator keberhasilan pemilihan serentak ini yaitu dari angka partisipasi itu sendiri,” pungkasnya.
Turut hadir Anggota Bawaslu Babel, Jafri, Sahirin, Novrian Saputra, Kejati Babel, Polda Babel serta undangan lainnya. (*/ryu)