WARTABANGKA.ID, KOBA – Bupati Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman mengakui persoalan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2024.
Meskipun membenarkan, Algafry menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di Kabupaten Bangka Tengah saja, melainkan di seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di tahun 2024 ini, karena kontribusi di sektor pertambangan sedang menurun.
“Justru sebetulnya saat ini pertumbuhan ekonomi dari sektor perkebunan itu lebih meningkat,” kata Algafry, Selasa (10/9).
“Jadi inikan memang diuji sama Allah kita ini, kalau timah sudah tidak ada lagi, kita ada persiapan apa,” sambungnya.
Algafry juga menjelaskan, saat ini semua petani dan nelayan juga sedang berusaha keras, bagaimana caranya bisa meningkatkan produktivitas dan penghasilannya.
“Pemerintah Bangka Tengah mencoba membantu dengan cara mendatangkan profesor dari IPB, agar nelayan bisa berlatih mendapatkan cumi dengan menggunakan rumpon lebih modern,” jelasnya.
Bahkan, tambak-tambak ikan di Bangka Tengah sudah menggunakan gadget atau aplikasi yang bisa dimanfaatkan dalam keperluan memberi makan ikan.
“Iya masih bisa bertahan melalui sektor pertanian, ini lah yang kita andalkan, kita selalu mengadakan event juga agar bagaimana UMKM di Bangka Tengah bisa masuk dan berkembang,” tutupnya.