WARTABANGKA.ID, PANGKALPINANG – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menurun secara signifikan, usai terkuaknya korupsi timah yang ditaksir mencapai Rp 300 triliun.
Dalam sidang paripurna pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2023, yang digelar di ruang paripurna DPRD Babel, Rabu (31/7), DPRD bersama Pj Gubernur Babel Serta mengajak pihak terkait mendorong kenaikan royalti timah, yang hingga saat ini hanya mendapatkan royalti 3 persen
“Bicara tentang perdebatan ini, kan memang banyak kita dibelenggu oleh persoalan dan aturan. Rencana besar daerah, menginginkan pendapatan dari royalti timah bisa jadi penyelamat bagi daerah untuk membangun ke depan. Dan itu sampai hari ini belum terealisasi. Kita berharap, semua pihak termasuk PT Timah untuk bisa menjadikan ini perhatian khusus. Daerah dikeruk terus, tapi kemakmurannya tidak signifikan bagi daerah dan rakyat Bangka Belitung,” ungkap Plt Wakil Ketua DPRD Babel, Heryawandi.
Dilanjutkannya, indikator perekonomian Babel terus menurun karena pendapatan asli daerah (PAD) serta dana transfer dari pusat.
“Dana transfer dari pusat pun menurun. Selain itu, target pendapatan APBD 2023, realisasinya di bawah target. Jadi, ini yang ingin kita capai karena banyak faktor tadi,” tukasnya. (*/)
