WARTABANGKA.ID, TUKAK SADAI – Sebuah truk yang diduga mengangkut bijih timah ilegal dari Pulau Belitung masuk ke Pulau Bangka melalui Pelabuhan Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Rabu (12/6).
Truk bewarna merah dengan nomor polisi BN 8231 WP yang ditutup terpal merah itu tiba di Pelabuhan Sadai setelah menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Menumbing Raya dari Pelabuhan Tanjung Ru Belitung.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi Pelabuhan Sadai, pada Rabu (12/6) sekira pukul 02.07 WIB, KMP Menumbing Raya tiba di Pelabuhan Sadai dan tampak kedatangan kapal tersebut ramai ditunggu oleh sejumlah aparat penegak hukum (APH) baik dari Polres Basel, maupun dari institusi lain.
Tak hanya itu terlihat di lokasi, Kasat Reskrim Polres Basel Iptu Raja Taufik Ikrar Buntani, Kasat Polairud Polres Basel Iptu Renaldi, Kasat Polres Basel Intelkam AKP Rizky Yanuar Hernanda. Saat tiba di Pelabuhan Sadai, truk memang sempat dihentikan oleh aparat.
Namun kemudian, sepertinya truk merah tersebut tetap melaju mulus begitu saja hingga keluar dari kawasan pelabuhan tanpa dilakukan penggeledahan ataupun pengecekan oleh aparat.
Tentu saja hal ini menjadi tanda tanya besar, kenapa tanpa pemeriksaan terlebih dahulu, ataupun pemeriksaan dokumen serta manifest untuk mengetahui apa yang dibawa oleh truk berwarna merah itu.
Tidak sampai disitu saja, truk tersebut kemduaian terlihat dikawal oleh iringan mobil para aparat dan seakan-akan kondisinya tidak ingin diketahui oleh para wartawan yang ada di lokasi.
Awak media pun terus menguntit kemana iringan pengawalan truk tersebut akan dibawa. Namun, truk yang diduga akan digiring ke Mapolres Basel malah tidak berhenti sama sekali di mapolres dan terus tancap gas ke arah Koba, Bangka Tengah.
Saat dikonfirmasi, PS Kasat Reskrim Polres Basel Iptu Raja Taufik Ikrar Buntani kehadiran personel Polres Basel di Pelabuhan Sadai untuk melaksanakan kegiatan gabungan bersama Direktorat Polairud Polda Babel.
“Kita hanya backup saja, terkait teknis pelaksanaannya silahkan langsung ke Direktorat Polairud Polda saja,” kata Raja Taufik Ikrar Buntani, Rabu (12/6). (Ang)
