56 Nelayan Koba Ikuti Sosialisasi dan Bimtek Sertifikasi Operator Radio

WARTABANGKA.ID, KOBA – Sebanyak 56 nelayan Kecamatan Koba mendapatkan bimbingan teknis dan sertifikasi operator radio (SRC) di tempat pelelangan ikan (TPI) Desa Kurau Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (31/5).

Acara yang diinisiasi oleh Loka Monitor Pangkalpinang itu disambut baik oleh para nelayan dan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah karena dapat meminimalisir resiko yang terjadi pada nelayan.

Asisten II Setda Bangka Tengah, Wahyu mengatakan jika sertifikasi ini dilakukan agar nelayan paham cara menggunakan alat komunikasi (alkom) pada gelombang radio yang sudah disalurkan oleh pemerintah untuk meminimalisir resiko kecelakaan yang terjadi pada nelayan.

“Jadi nelayan Bangka Tengah sudah diberikan alat komunikasi tersebut agar jika terjadi kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan di tengah laut bisa langsung menghubungi bantuan lewat frekuensi yang sudah ada, Maka dari itu sertifikasi dan bimtek ini sangat penting bagi para nelayan, ” ucapnya Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan, lewat alat komunikasi ini, nelayan bisa menghubungi keluarga yang di rumah tanpa menggunakan telepon jika nantinya tidak ada sinyal karena adanya alat komunikasi berbasis radio yang menggunakan jaringan frekuensi FM.

“Jadi tidak perlu lagi khawatir dan nunggu karena tidak ada sinyal hp di tengah lautan. Bisa pakai alat komunikasi ini untuk mengabari keluarga di rumah lewat frekuensi saja, ” jelasnya.

Ia menambahkan, risiko dalam semua pekerjaan pasti ada termasuk nelayan. Sehingga, setiap nelayan wajib bisa menggunakan alat komunikasi dan wajib punya di setiap kapal nelayan yang ada.

Di tempat yang sama, Hendry Pribadi selaku Kepala Loka Monitor Pangkalpinang mengungkapkan, acara ini adalah pertama dilaksanakan di Bangka Tengah dan akan diikuti oleh beberapa daerah pesisir.

“Kami menargetkan semua nelayan ikut sertifikasi dan bimtek ini. Agar alat komunikasi berbasis radio ini bisa digunakan dengan baik dan tidak mengganggu frekuensi radio lainnya seperti pesawat. Jadi ini sangat penting untuk keselamatan nelayan, ” ungkap Hendry.

Hendri juga mewajibkan, setiap kapal nelayan harus punya alat komunikasi yang bisa digunakan setiap saat guna meminimalisir risiko yang ada serta dapat membantu para nelayan jika dalam kesulitan saat melaut. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *