WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Nelayan pesisir Pantai Zibur, Dusun Gusung, Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mengeluhkan atas tercemarnya air laut di daerah itu diduga akibat pembuangan limbah oleh salah satu perusahaan tambak udang.
Bahkan, dampak akibat dari pembuangan limbah yang diduga tidak sesuai prosedur menyebabkan biota laut seperti ikan, kepiting hingga penyu ditemukan mati di sekitar bibir pantai.
Salah seorang nelayan, Sopian mengatakan sebenarnya laut ini tercemar akibat pembuangan limbah dari tambak udang sudah lama terjadi. Namun, kali ini sudah parah sebab sudah merugikan hasil tangkapan nelayan sekitar.
“Apalagi itu biasanya saat pasca panen dimana limbah tambak udang inikan masuk ke laut, itu mulai kami rasakan mulai dari bau hingga hasil tangkapan jaring ikan nelayan pesisir disini yang turun drastis bahkan hampir tidak ada hasilnya. Jadi dulu kita bisa dapat hasil jaring ikan itu bisa sampain15 sampai 20 kilogram,” kata Sopian, Selasa (21/5).
Menurut dia, kejadian parah ini sudah dua pekan ini dirasakan nelayan, jadi selain hasil tangkap yang berkurang, tercemarnya laut ini juga menyebabkan biota laut seperti ikan, kepiting hingga penyu banyak ditemukan mati di bibir pantai.
“Kita lihat sendiri tadi pak, di pantai ada banyak yang mati kayak ikan, kepiting bahkan ada juga penyu,” ujarnya.
Ia menceritakan, bahwa kondisi air laut yang seperti ini pernah nelayan sungkur tapi malah udang itu tidak bisa kami jadikan bahan untuk bikin terasi karena berbau sehingga tidak layak diolah,” ujarnya.
Dia menilai, tercemar laut tersebut juga diduga kuat akibat fungsi Ipal pada tambak udang tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan, pipa pada pembuangan juga didapati sudah patah sehingga limbah tidak terbuang sempurna ke tengah laut.
“Bagi kami berharap kepada pemerintah untuk segera menindaklanjuti tambak yang berada di Pantai Zibur ini. Karena dampaknya limbah yang dibuang ke laut ini nelayan sini sudah tidak lagi mendapatkan hasil ikan. Apalagi inikan tempat mata pencaharian kami yang sebagian besar menjadi nelayan tangkap ikan di pesisir pantai ini,” harapnya. (Ang)