WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Puskesmas Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mencatat penderita demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu telah mencapai 119 kasus.
Kasus DBD tersebut tercatat sejak awal tahun hingga Mei 2024, dimana terjadi peningkatan signifikan pada bulan Februari lalu.
Kepala Puskesmas Toboali, dr. Annisa Nur Intan mengatakan rincian dari 199 kasus tersebut di antaranya bulan Januari 33 kasus, Februari 40 kasus, Maret 22 kasus, April 11 kasus dan awal Mei 13 kasus.
Menurut dia, jumlah kasus demam berdarah terbanyak hingga sampai saat ini berada di wilayah Kelurahan Teladan dan Toboali.
“Dari total keseluruhan jumlah penderita DBD yang terjadi di daerah itu, 2 orang anak-anak dinyatakan meninggal dunia yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti ini,” kata Annisa, Selasa (14/5).
Ia mengatakan, pihaknya selama adanya kasus tersebut juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap penyebaran nyamuk demam berdarah. Seperti, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) mencari sumber jentik nyamuk hingga fogging dengan tujuan memusnahkan sumbernya maksimal 100 meter dari sekitar rumah penderita tersebut.
Tak hanya itu, kata Annisa, puskesmas Toboali turut menyurati pihak kelurahan maupun desa untuk mengalakkan kegiatan gotong royong supaya lingkungan tetap bersih sekaligus mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Pencegahan nyamuk demam berdarah bukan hanya tugas dari Puskesmas saja tetapi pihak kelurahan, desa dan seluruh masyarakat juga harus terlibat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan supaya terhindar dari demam berdarah dan juga terapkan 3 M plus,” pungkasnya. (Ang)