WARTABANGKA.ID, MENTOK – Praktik percaloan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Kalian sangat meresahkan masyarakat. Namun beruntung, pihak Polres Bangka Barat telah menangkap 6 orang tersangka yang terlibat praktik percaloan tiket online. Meskipun pelaku sudah ditangkap, namun hal ini tetap menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, sistem jual beli tiket secara online memang ada baik dan buruknya. Menurutnya, di kondisi arus mudik seperti ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bangka Pelabuhan Tanjung Kalian masih belum perlu untuk menjual tiket kapal via online.
“Saya khawatir jumlah pemudik turun itu bukan berarti keinginan atau niat masyarakat untuk mudik itu turun bukan. Bisa jadi mereka melihat tiketnya sudah habis bahkan kita bikin extra trip saja 15 menit menit habis. Bisa-bisa dikarenakan tiketnya habis ya sudah mereka mandiri tidak berangkat. Yang ada di sini tanpa tiket itu orang yang nekat saja,” kata Bong Ming Ming kepada awak media, Senin (8/4).
Bong Ming Ming menjelaskan ia bersama kapolres dan dandim saat turun ke lapangan, memang menemukan pergerakan-pergerakan yang aneh. Setelah itu, forkopimda langsung menggelar rapat dan membentuk tim yang terdiri dari TNI/Polri, Satpol PP dan pihak-pihak terkait dan enam orang pelaku calo tertangkap.
“Kita sudah mempelajari mengambil keterangan juga dari yang sudah kita amankan dan melihat pola-pola yang terjadi di lapangan kita Pemda Bangka Barat dengan beberapa tim termasuk Polri dan TNI sudah membentuk tim itu. Sekarang kita sedang ada tracking dan kita sudah mendapatkan data pergerakannya seperti apa bahkan kita sudah bisa melacak siapa yang terlibat dari hp-nya jaraknya seperti apa tinggal kita lakukan penindakan,” jelasnya.
Menurut dia, praktik percaloan ini sangat merugikan masyarakat. Hal itu dikarenakan pelaku calo tiket memanfaatkan situasi agar bisa mendapatkan keuntungan besar dari pemudik. Tentu saja hal ini tidak dibenarkan. Maka dari itu, dia menegaskan pemerintah akan memberantas praktik percaloan ini.
“Tetap saya basmi. Saya mau semuanya clear berjalan dengan baik dan benar masyarakat bisa mendapatkan tiket tanpa harus lewat jalur mereka bisa terfasilitasi dengan baik dan benar. Mereka tidak dipersulit itu kan yang kita ingin melakukan mereka tidak dipersulit itu yang ingin kita lakukan. Memberikan pelayanan terbaik mereka bisa nyaman nyebrang tidak ada pungli tidak ada calo itu yang kita harapkan. Jangan sampai ada jalur ini membuat kesan Bangka Barat ini tempatnya pungli,” ujarnya.
Selain itu, terkait hal ini, pihaknya telah melaporkan permasalahan ini kepada Pj Gubernur dan Kapolda Babel saat memantau arus mudik di Pelabuhan Tanjung Kalian. Untuk itu, kapolda memberikan instruksi agar pelaku percaloan ditindak tegas. Instruksi tersebut sudah ditindaklanjuti Pemkab Babar. Pihaknya juga akan memberikan tindakan tegas bagi pelaku calo ataupun oknum-oknum yang terlibat di dalamnya.
“Seandainya ada pihak oknum ASDP yang terlibat sesudah kita tangkap bila perlu kita segel ASDP ngapain nggak perlu beroperasi kalau isinya orang-orang nggak benar,” sebutnya.
“Tujuan negara membuat ASDP ini adalah membantu masyarakat dan sebagainya tapi kalau ada oknum di dalam ASDP sendiri seandainya siapapun dia harus kita tindak tegas,” lanjutnya.
Akan tetapi, Bong Ming Ming meyakini bahwa pihak Pemda maupun TNI dan Polri tidak terlibat praktik percaloan.
“Makanya kemarin bawa nama orang perhubungan kita cari sampai hari ini belum dapat. Saya pastikan tidak ada TNI yang terlibat tidak ada polri yang terlibat tidak ada bagian Pemda Bangka Barat yang terlibat mudah-mudahan ASDP pun tidak. Tapi kalau ada yang terlibat TNI Polri apalagi Pemda Bangka Barat maupun ASDP tetap akan ditindak tegas,” tutup Bong Ming Ming. (IBB)