WARTABANGKA.ID, PANGKALPINANG – Masyarakat Desa Mancung, Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat akan kembali menggelar perayaan budaya api likur pada Sabtu (6/4) malam. Ajang Likuran tersebut, kerap dilakukan masyarakat Desa Mancung pada malam ke-27 bulan Ramadan.
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mansah kepada wartabangka.id, Minggu (31/3) menyampaikan, suasana keagungan malam Nujuh Likur, sejatinya bagi masyarakat Desa Mancung bertujuan, ingin menerangi jalannya malaikat yang turun pada malam Lailatulkadar di Bulan Ramadan.
Selain untuk menyemarakkan desa, sebelum mencapai kemenangan Ramadan yakni lebaran Idulfitri.
“Tradisi api likur ini, seyogianya terus dilakukan guna mempertahankan budaya. Selain itu, peran pemerintah diharapkan mampu menjadikan tradisi dan budaya yang dilakukan Desa Mancung menjadi meriah,” ujar Mansah.

Tokoh Desa Mancung ini juga menambahkan, malam Nujuh Likur di Tahun 2024 ini, akan dihadirkan penceramah dari Jakarta dan akan dilakukan penggalangan dana untuk Palestina.
“Akan ada penggalangan dana bagi saudara-saudara kita yang sedang berjuang di Palestina,” tukasnya.
Untuk diketahui, tradisi Nujuh Likur di Desa Mancung hampir digelar setiap tahunnya.
Dimana setiap RT di Desa Mancung berlomba membuat gapura besar dengan api likur yang dinilai oleh tim dan diberi hadiah.
Biasanya di tahun sebelumnya Malam Nujuh Likur dilaksanakan setelah Salat Tarawih.
Sebelum Nujuh Likur dilaksanakan, acara dimulai dengan buka puasa bersama AntarWarga dengan tradisi nganggung. (*/ronibayu)