Risvandika Sebut Belum Temukan Kasus Penyakit Lato-lato pada Sapi di Basel

Kepala DPPP Basel, Risvandika

WARTABANGKA.ID, TOBOALI– Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan (DPPP)  Kabupaten Bangka Selatan (Basel) belum menemukan adanya kasus Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit Lato-lato pada hewan ternak sapi di daerah itu.

“Alhamdulillah sampai saat ini, penyakit LSD atau Lato-lato pada hewan ternak belum ditemukan di Basel. Kita dari dinas melalui bidang peternakan terus melakukan vaksinasi terhadap guna dalam hal pencegahan penyakit tersebut,” ujar Kepala DPPP  Basel Risvandika, Kamis (14/3).

Menurut dia, meskipun penyakit LSD atau Lato-lato ini tidak berbahaya bagi manusia, hanya saja dapat mengurangi nilai ekonomi terhadap hewan ternak itu.

“Biasanya gejala awal dari penyakit Lato-lato itu munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi penyakit ini juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu. Tetapi penyakit ini bisa disembuhkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, kata dia, peternak sapi harus bisa memahami dan mengenal apa penyakit Lato-lato ini pada ternak khususnya sapi, serta cara penanganannya.Karena, penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga, seperti nyamuk dan lalat.

Dimana, hewan yang kena virus itu, sekujur tubuh akan muncul benjolan seperti halnya lato-lato dan bernanah, dengan masa inkubasi selama 5 sampai 14 hari sebelum timbul gejalanya.

Kendati demikian, Risvandika menghimbau, kepada para pemilih ternak agar dapat mengambil langkah awal dalam melakukan pencegahan dengan membersihkan lingkungan terutama pada kandang minimal 1 bulan sekali.

“Kemudian, hindari genangan air disekitar kandang, serta kotoran untuk dikasih penawar bau agar lalat tidak suka lokasi tersebut, pada malam harinya disebelah kandang dinyalakan api sekaligus membakar sisa-sisa makanan guna menhindari gigitan nyamuk,” katanya.

“Dalam hal ini, Kita dari dinas juga akan memantau langsung ke tempat kandang hewan ternak yang ada di Bangka Selatan guna melihat kondisi jika terdapat gejala yang mengarah langsung kita berikan penanganan dengan melakukan vaksin terhadap hewan tersebut,” pungkasnya. (Ang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *