WARTABANGKA.ID, MENTOK – Dermochelys Coriacea atau Penyu Belimbing, ditemukan salah seorang nelayan, Albert saat terdampar di perairan Tanjung Ular, Desa Air Putih, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (11/3) siang.
Penemuan Penyu berukuran raksasa itu sontak membuat warga sekitar memadati lokasi penemuan.
Penyu yang diperkirakan punya bobot ratusan kilogram itu, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan selanjutnya dievakuasi warga ke daerah muara Sungai Penggalang untuk dirawat sementara.
“Ketemunya jam dua siang kemarin di perairan Tanjung Ular saat perbaiki perahu, kondisinya masih sehat namun nampak terlihat tangan atau sirip kiri putus. Lalu kami bawa ke muara untuk dirawat sementara,” ujar Albert saat ditemui di lokasi, Selasa (12/3) sore.
Setelah ditempatkan di muara sungai atau kuala Tanjung Ular, pihaknya lalu berkoordinasi dengan pihak terkait agar penyu tersebut dapat diberikan tindakan lebih lanjut.
Di lokasi, petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Alobi Bangka Belitung (Babel) dan DKP Babar di perairan Batu Rakit sempat membawa penyu tersebut menggunakan perahu.
Kepada wartawan, Wahyu petugas dari KKP menjelaskan tujuan pelepasan penyu.
“Hewan ini memiliki habitat asli di laut Indonesia bagian Timur. Penyu yang ditemukan warga ini termasuk satwa yang dilindungi pemerintah, untuk usia penyu yang ditemukan Albert tersebut diperkirakan masih remaja,” ujarnya saat dikonfirmasi usai pelepasan.
“Jenis penyu ini sebetulnya dari data Alobi, baru pertama kali ditemukan di Bangka. Karena habitat aslinya di laut dalam, makanya kalau di wilayah Barat memang jarang ditemukan, kalau di Timur masih umum lah,” ungkap Wahyu menjelaskan asal muasal penyu itu.
Wahyu menuturkan, berdasarkan hasil kita koordinasi dengan dokter hewan dari karantina, penyu itu masih remaja dengan panjangnya sekitar 1,5 m dan lebar 75 cm dan tindakannya harus dilepas liarkan.
Namun harus di laut teduh atau gelombang tidak tinggi. (*/)