Narulita Sari, Pendatang Baru di Politik dan Caleg Perempuan Peraih Suara Terbesar di Babel

WARTABANGKA.ID, PANGKALPINANG – Sejumlah pendatang baru dalam dunia politik pada Pemilu Serentak Tahun 2024 lalu, tentu tidak mudah untuk mendapatkan suara.

Terlebih lagi, Kabupaten Bangka selain wilayah terluas di Babel serta jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang besar, yakni 234.537.

Selain itu, sejumlah petahana yang terbilang cukup kuat dan berpengalaman dalam mengikuti pesta demokrasi.

Narulita Sari, Caleg perempuan yang kali pertama terjun dalam kontestasi Pemilu tahun ini, mengejutkan publik karena mampu menarik simpati masyarakat Bangka hingga berhasil mendapatkan raihan suara terbesar di Babel, yaitu 14.359 suara.

Raihan suara yang besar tersebut, tentu saja mengungguli caleg-caleg perempuan yang telah berkali-kali mengikuti pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten.

Sebut saja, Me Hoa yang saat ini masih menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) hanya berhasil mendapatkan 7.725 suara, Rina Tarol politisi handal yang kerap lolos dalam pemilu mendapatkan 9.719 suara, Syarifah Amelia yang pernah mengikuti Pemilu 2019 sebagai Caleg DPR RI dapil Babel dan pada pemilu kali ini mendapatkan 11.575 suara.

Narulita yang kerap disapa Lita, wanita kelahiran Desa Silip, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka kepada wartabangka.id menyampaikan, rasa haru dan syukur atas raihan suara yang diperoleh.

“Insyaallah optimis menjalankan tugas dan mengabdi untuk masyarakat Bangka yang saya wakili. Perolehan suara ini tentu berkat bantuan banyak pihak. Keluarga, sahabat, tim pemenangan, relawan dan terlebih masyarakat yang selalu mendoakan,” ungkap Lita, Selasa (12/3).

Baca juga: Keterwakilan Perempuan di DPRD Masih Kurang, Narulita Ajak Ibu-Ibu Pilih Caleg yang Amanah

Ketua Yayasan Narulita Sahari Barokah itu menambahkan, janji yang ia lontarkan saat kampanye guna menyuarakan aspirasi kaum perempuan dan masyarakat pedesaan akan diupayakan dan diperjuangkan.

Terlebih, dirinya yang terlahir dan besar di desa.

“Saya berharap bisa membantu masyarakat saya, khususnya kaum ibu-ibu dan karena saya juga seorang ibu. Menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi ibu-ibu, aspirasi masyarakat desa agar didengarkan oleh pemerintah, baik terkait keluarga, sosial dan yang terpenting itu ekonominya,” tutupnya. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *