WARTABANGKA.ID, KOBA – Harga beras di awal bulan Ramadan 1445 H semakin menguat, terpantau beras premium di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencapai Rp 90.000 per 5 kilogram.
Kenaikan harga beras ini dikeluhkan sejumlah warga dan diharapkan ada solusi yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bateng.
“Harga beras ini tidak turun-turun, bahkan naik hingga 90 ribu per 5 kilogram untuk di warung. Mungkin kalau di pasar 88 ribu per 5 kilogram, kalau bisa dicarikan solusinya, jangan terlalu mahal,” keluh salah satu warga koba, Nuryanti.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bateng, Dian Akbarini mengatakan, dalam mengatasi harga bahan pangan yang naik, terutama beras, pihaknya akan melakukan beberapa upaya.
“Insyaallah kita ada gerakan pangan murah dan sudah berkoordinasi sejak Januari kemarin atas petunjuk bupati dan Setda Bangka Tengah,” ujar Dian saat dikonfirmasi, Selasa (12/3).
“Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, kita bergerak bersama Disperindagkop dan Dinsos, kalau di DPKP, kita ada bantuan dari Badan Pangan Nasional, kemudian gerakan pangan murah,” imbuhnya.
Dian juga menjelaskan, pihaknya mendapatkan dua kali bantuan dari dana APBN dan dua kali dari Pemprov Babel, sehingga ada empat kali bantuan di Tahun 2024.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan Disperindagkop, jangan sampai berbenturan jadwalnya, kemudian karena beras dan komoditas lain naik, maka kita juga akan menggerakkan pasar tani kembali setiap minggu,” jelasnya.
Dian menambahkan, untuk gerakan pangan murah, sama saja seperti pasar biasa, tapi memang ada komoditi yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti beras. (*/ryn)














