Heboh, Toko Serba 35 Ribu di Mentok Jual Ikat Pinggang Berlogo Palu Arit

Ikat pinggang berlogo palu arit. Foto: Istimewa

WARTABANGKA.ID, MENTOK– Warga Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat dihebohkan dengan beredarnya foto ikat pinggang berlogo palu arit yang dijual di toko serba 35 ribu di Pal 2, Desa Airbelo, Kecamatan Mentok.

Viralnya foto ikat pinggang berlogo partai komunis tersebut belakangan sudah ditindaklanjuti pihak aparat dengan melakukan penyitaan.

Pemilik Toko Serba 35 Ribu, Munizar membenarkan ada ikat pinggang berlogo parit terpajang di tokonya. Dia mengaku polisi mendatangi toko miliknya dan menyita ikat pinggang itu pada Sabtu (24/2).

“Awalnya ada yang mau beli, kami cek, kami tidak tahu karena barang di toko itu barang pesanan, lagian cuma satu. Sudah dicek oleh Polres Bangka Barat dan barangnya sudah dibawa,” ujar Munizar kepada wartawan, Senin (26/2).

Munizar mengungkapkan ikat pinggang dengan logo terlarang itu dipesan dari Pasar Senen, Jakarta. Sewaktu dipesan ikat pinggang tersebut terbungkus dalam plastik bungkusan besar.

“Isinya mungkin sekitar 12 buah, rupanya masuk 1 yang itu. Kami jual tetap harga 35 ribu, tapi kurang tahu itu barang baru atau stok lama. Soalnya ketika barang masuk, tidak kami sortir. Yang tempatkan barang, ada anak buah kita, gak ada kita jual ke toko lain. Kami jual langsung ke masyarakat satuan atau beberapa dengan harga tetap 35,” jelasnya.

Atas temuan ikat pinggang dengan simbol komunis tersebut, ia berkomitmen akan melakukan kroscek secara detail ketika ada barang baru yang masuk ke toko.

“Jika nanti terdapat temuan, kami akan berkoordinasi dengan aparat setempat,”katanya.

Sementara, Dandim Dandim 0431/Bangka Barat Letkol Inf Kemas M. Nauval mengungkapkan pihaknya sudah turun langsung melakukan pemeriksaan ke toko serba 35.000 yang menjual ikat pinggang berlogo palu arit. Menurut Kemas, tidak ada lagi ditemukan barang dengan logo terlarang tersebut.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan ke toko tersebut hasilnya tidak ditemukan barang dagangan dengan logo palu arit lainnya. Saya pastikan ini murni ketidaksengajaan si pemilik toko tersebut dan kita juga sudah memeriksa toko-toko lain di wilayah Bangka Barat dan tidak ditemukan barang dagangan lain yang terindikasi ke paham komunisme,” kata Kemas, Senin (26/2).

Kemas memastikan bahwa tidak ada penyebaran paham komunisme di daerah itu. “Saya memastikan bahwa tidak ada penyebaran paham komunisme di Kabupaten Bangka Barat,” pungkasnya. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *