WARTABANGKA ID, KOBA– Masih adanya kasus bullying atau perundungan dan kekerasan di sekolah menjadi perhatian khusus pihak SMP Negeri 1 Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani mengatakan kasus bullying rentan terjadi pada kalangan remaja, terutama siswa SMP. Kekerasan tersebut menurutnya berbentuk verbal, fisik, seksual dan cyber bullying melalui media sosial.
“Kalau saya melihat terutama anak SMP, memang rentan terhadap berbagai macam bentuk kekerasan, namun saya tidak punya data realnya, tapi memang masih ada bullying atau kekerasan verbal terjadi di siswa SMPN 1 Koba, namun persentasinya kecil. Meski kecil, kita tidak membiarkan,” ucap Hana pada Selasa (20/2).
Ia juga menjelaskan, salah satu komitmen sekolah adalah membuat upaya-upaya dengan berbagai macam program untuk mencegah siswa menjadi korban kekerasan di sekolah.
“Upaya yang pertama kita punya saluran pengaduan, itu nomor khusus guru yang menangani kasus bullying misalnya guru BK dan ini ada 4 nomor yang bisa menjadi saluran pengaduan,” jelasnya.
“Kemudian program kanti bekisah yang merupakan anak-anak yang peduli sesama, jadi peran mereka sebagai teman curhat, tapi bukan yang mencari solusi, cuma sebagai penyambung, yakni mendengarkan dan berempati, lalu menyampaikan permasalahan kepada pihak sekolah atau guru,” terangnya.
Dia menambahkan, jika pun masalah siswa terlalu berat, maka pihaknya akan menjembatani, bisa ke psikolog atau dinas kesehatan.
“Kemudian, kita melibatkan peran serta kerjasama orang tua, semoga dengan berbagai upaya ini, tidak ada lagi kasus bullying di sekolah,” tutupnya. (**/ryn)