WARTABANGKA.ID, TOBOALI – Meski belum dikeluarkan surat perintah kerja (SPK) dari pihak PT Timah Tbk, tambang timah di dalam kawasan IUP di Desa Gadung, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sudah beraktivitas selama 1 bulan.
Diketahui, aktivitas pertambangan bijih timah itu sendiri saat ini hanya mengantongi Surat Keterangan Operasional Sementara (SKOS) dari perusahaan pelat merah, dan juga tanpa disertai adanya papan plang terkait aktivitas tersebut.
Pengawas Pertambangan (Wastam) Aluvial IV PT Timah Tbk Toboali Rusli, mengatakan kawasan yang saat ini digarap khususnya wilayah Gadung masuk ke dalam IUP PT Timah.
“Ini betul-betul di wilayah IUP PT Timah. SPK belum terbit, karena setahu saya jadi sebelum SPK keluar kita bisa melakukan pengeluaran surat SKOS,” kata Rusli kepada wartawan di lokasi, Kamis (25/1).
Menurut dia, meskipun SPK dari PT Timah belum keluar, tetapi secara standar operasional prosedur (SOP) aktivitas pertambangan timah bisa dilakukan dengan berbekal SKOS.
“Kalau secara SOP juga benar, jadi SOP itukan bisa kita revisi sesuai dengan keadaan di lapangan ke depannya,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan yang sudah hampir 1 bulan beroperasi ini, terdapat sebanyak empat unit aktivitas. Dimana, dalam satu unit itu mampu menghasilkan sebanyak 15-18 kilogram pasir timah. Sementara per hari, hasil pasir timah yang diperoleh mencapai 50-80 kilogram.
“Produksi rata-rata sekitar 30-60 kilogram, fluktuatif. Satu pron ada 15-18 kilogram. Berjalan sudah sekitar sebulan ini,” katanya.
Kendati demikian, Rusli mengatakan, aktivitas pertambangan itu dijalankan oleh CV Jaya Mandiri mitra usaha PT Timah Tbk yang dimiliki oleh Hendri dengan pemilik lahan yakni Monok.
“Ini mitra usaha PT Timah, yakni CV Jaya Mandiri Hendri. Monok selaku yang memiliki lahan,” pungkasnya. (Ang)
