Warga Datangi Wilayah Pertambangan PT MSK, Pos Pengamanan Dibakar

WARTABANGKA, KOBA – Pos pengamanan PT Mitra Stania Kemingking (MSK) di Desa Penyak, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibakar warga. Warga juga meminta kepada pihak PT MSK untuk angkat kaki dari daerah mereka.

Kades Penyak, Sapawi membenarkan adanya aspirasi warga yang kecewa terhadap PT MSK yang beroperasi di Desa Penyak. Kekecewaan itu diungkapkan warga saat terjadinya kekisruhan di pos pengamanan PT MSP Desa Penyak.

“Ada warga yang menyebut tidak tahan lagi dengan PT MSK ini. Mereka meminta kepada pak kades agar PT MSK segera angkat kaki dari Desa Penyak,” kata Sapawi dihubungi via ponsel, Selasa (11/1).

Sapawi menyebut chaos terjadi spontan pada Selasa (11/1) sekira pukul 06.30 Wib. Ratusan warga Desa Penyak menggunakan sepeda motor mendatangi pos pengamanan, yang kemudian terjadi insiden pembakaran.

Menurut dia, malam hari sebelum terjadi chaos tersebut di lokasi penambangan timah rakyat Desa Penyak datang sejumlah aparat penegak hukum. Informasi beredar bakal dilakukannya razia, hingga menimbulkan kepanikan warga yang berprofesi sebagai penambang timah.

“Ratusan warga akhirnya berangkat ke lokasi di pagi hari, hingga terjadi insiden pembakaran tersebut,” terang Sapawi.

Lanjut Sapawi, warga awalnya spontan hanya ingin bertanya di pos pengamanan PT MSK, apakah ada razia atau tidak. Namun yang dijumpai warga, hanyalah security yang tidak tahu menahu mengenai hal itu.

Situasi semakin memanas karena tidak ada satupun perwakikan PT MSK yang bisa menjelaskannya ke warga, hingga terjadi misskomunikasi.

“Kami aparat Desa Penyak bersama Polres Bateng saat itu juga langsung mengamankan situasi, agar tidak terjadi pengrusakan lebih meluas hingga penganiayaan,” ujar Sapawi.

Dalam kondisi sedikit mencekam pagi itu, Sapawi menyebut beberapa security yang berada di tempat sempat ia amankan ke kantor Desa Penyak agar tidak terjadi sesuatu lainnya yang mengancam keselamatan jiwa mereka.

“Beberapa security yang kami amankan tidak apa-apa, semua aman-aman saja dan sudah pulang,” ungkapnya.

Selain informasi bakal ada razia, pemicu lain amarah warga terhadap PT MSK ini tidak lain masalah CSR yang dijanjikan dahulu hingga sekarang belum terealisasi.

“CSR yang dulu berbentuk uang Rp1000 per kg itu sampai sekarang tidak ada, hitung-hitungannya juga belum jelas berapa. Kami dari Desa Penyak sampai sekarang tidak menerima sepeserpun dana tersebut dari PT.MSK, hingga tercetuslah keinginan warga kemarin agar PT.MSK angkat kaki,” katanya.

Agar masalah ini tidak berlarut-larut, Sapawi berharap agar pihak terkait berpartisipasi menyelesaikan masalah warga Desa Penyak ini.

“Hari ini ada pertemuan di Kantor Bupati Bangka Tengah, semoga hasilnya memuaskan warga,” harapnya.

Perwakilan PT.MSK, Sutoyo mengaku tidak berada di lokasi kejadian. Dia juga belum mendapatkan informasi jelas mengenai insiden tersebut.

“Saya di Kemingking, belum dapat update detilnya,” kata Sutoyo melalui via WhatsApp, Selasa (11/01/2022).

Kapolres Bangka Tengah, AKBP Moch Risya Mustario mengatakan setelah mendapatkan informasi adanya chaos di wilayah pertambangan PT MSK, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan, agar tidak terjadi pengrusakan melebar hingga penganiayaan.

“Betul hari ini ada kejadian itu dan semua masih dalam proses penyidikan,” kata AKBP Moch Risya. (RN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *